Apa yang kau lihat dalam keterasingan tanpa teman? mengutuk diri segera berargumentasi menuju rongga-rongga kepekaan zaman. inilah cara kami menuai percik-percik tawa yang tertunda. mendulang dawai-dawai sunyi menyayat hati... dengan ini kami ada... dengan tawa.. senyum bahagia...
(teruntuk Aswinta-salah satu dari murid2 pertama yang pernah kubajak namanya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar